Logo Doxadigital

7 Kesalahan Landing Page Yang Perlu Dihindari

04 Mei 2015 
7 Kesalahan Landing Page Yang Perlu Dihindari

Landing page adalah sebuah halaman khusus pada sebuah situs yang dibuat untuk sebuah tujuan tertentu, baik untuk menawarkan sebuah produk, jasa, free download, dan lain-lain. Landing page, jika dilakukan dengan benar, dapat mendatangkan hasil yang maksimal. Dengan catatan, Anda tidak melakukan 7 kesalahan landing page berikut di bawah ini.

1. Tidak mempunyai alur yang jelas

Jika landing page Anda memaksa pengunjung berpikir keras untuk memahami inti dari penawaran yang Anda ajukan, maka sudah dipastikan ada yang salah pada landing page Anda. Idealnya, saat seseorang masuk halaman tersebut, mereka bisa langsung tahu apa yang harus dilakukan atau apa saja yang ditawarkan untuk mereka. Alur sebuah landing page juga harus mengalir dengan jelas sehingga cerita yang ingin disampaikan dapat ditangkap dengan mudah oleh pengunjung Anda.

2. Isinya teks semua

Dengan kata lain, Anda memerlukan gambar pada landing page Anda! Gambar mampu berbicara lebih banyak daripada yang bisa diungkapkan kata-kata. Lagipula, kebanyakan orang hanya membaca sepintas lalu saja. Karena itu, Anda perlu menyederhanakan teks dalam landing page Anda untuk menarik perhatian pengunjung. Hindari penggunaan paragraf yang panjang-panjang, sebaiknya gunakan bullet point untuk menyajikan info dalam landing page yang Anda buat.

3. Menggunakan gambar yang salah

Okay, mungkin Anda sudah menyertakan gambar di dalam landing page Anda. Tapi, gambar-gambar tersebut tidak menunjang isi dari landing page. Malah mungkin justru membingungkan pengunjung Anda. Coba gunakan gambar yang menarik yang dapat menunjukkan produk/jasa Anda dan menceritakan kegunaannya kepada pengunjung Anda.

4. Call-To-Action yang kurang baik

Sekarang Anda ke landing page Anda dan lihat Call-To-Action (CTA) yang ada di sana. Apakah penempatannya mudah ditemukan oleh pengunjung? Bagaimana dengan warna dan huruf yang dipakai, apakah sudah cukup mencuri perhatian pengunjung? Lalu, apakah CTA tersebut mendorong pengunjung untuk mengambil tindakan yang Anda harapkan? Jika Anda menjawab TIDAK dari salah satu pertanyaan tadi, maka Anda perlu memikirkan kembali desain dan posisi CTA Anda agar dapat lebih menonjol dan persuasif.

5. Formulir terlalu rumit

Anda perlu ingat, biasanya tujuan dari sebuah landing page adalah untuk mengumpulkan informasi dari pengunjung berkaitan dengan apa yang Anda tawarkan kepada mereka. Jadi, buatlah formulir yang isinya relevan dan jelas tanpa perlu bertele-tele. Jangan sampai karena formulir yang rumit pengunjung menjadi tidak tertarik dan balik badan dari landing page Anda.

6. Tidak ada testimonial

Sekarang ini orang cenderung meriset ulasan sebuah produk atau jasa sebelum memutuskan untuk membelinya. Testimonial dalam landing page akan mendukung kredibilitas Anda. Tetapi, Anda tidak bisa sesuka hati mencatumkan sembarang testimonial. Tampilkanlah beberapa testimonial yang impresif dan positif dari orang-orang sungguhan yang memang telah mencoba produk atau jasa Anda, sehingga lebih meyakinkan pengunjung yang tertarik pada penawaran Anda.

7. Bahasa yang tidak dimengerti pengunjung Anda

Bahasa atau istilah sebaiknya jangan terlalu teknikal atau terlalu niche. Pastikan isi landing page Anda meresonasikan apa yang dicari oleh pengunjung yang Anda targetkan. Bila perlu lakukan studi terhadap kata-kata yang sering digunakan oleh pengunjung Anda ketika mencari jenis jasa/produk Anda.

Apakah Anda juga pernah melakukan kesalahan-kesalahan seperti di atas? Adakah kesalahan umum lainnya yang biasa ditemukan pada landing page yang terlewati oleh kami? Ayo, mari berbagi pengalaman lewat komentar di bawah! 

crossmenu